Kejadian ini bermula ketika salah seorang warga mencurigai gerak-gerik MZ seorang guru agama dengan S (19) yang berada di sekitar SD tempat MZ bekerja.
Warga yang melihat tersebut semakin curiga karena keduanya memasuki kamar mandi secara bersamaan, padahal keduanya tidak ada hubungan keluarga. Melihat hal itu salah seorang warga tersebut memberitahukan warga lain dan mereka langsung menuju ke lokasi. Sampai di lokasi warga langsung mendobrak pintu kamar mandi tapi tampaknya MZ melakukan perlawanan dengan berusaha menahan pintu dari dalam.
Usaha yang dilakukan MZ sia-sia karena warga berhasil membuka pintu tersebut dan mendapati MZ dan S berduaan di kamar mandi tersebut. Kemudian Warga menyeret MZ keluar dari kamar mandi, sementara S nampak ketakutan.
Beruntung polisi datang tepat waktu sehingga MZ bisa diamankan dari amukan warga yang marah kepadanya. Warga tidak habis pikir apa yang dilakukan oleh guru agama itu.
Walaupun sudah tertangkap basah tampaknya MZ tidak mau mengakui perbuatannya. Dia beralasan keberadaannya didalam kamar mandi bersama S bukan untuk mesum melainkan untuk transaksi utang piutang dengan S. MZ berniat memberikan pinjaman Rp. 2 juta kepada S dengan sistem potong gaji.
Menurut penuturannya yang dikutip dari Beritajatim, "Selama ini ikut bekerja di pasar bersama istri saya," alasan MZ tidak diterima warga karena lokasi SD dengan rumah MZ cukup jauh sekitar 3 km. Dan akhirnya keduanya dibawa ke Mapolsek Ngasem.
Tetapi karena warga semakin banyak yang datang ke lokasi pemeriksaan akhirnya kasus ini dilimpahkan ke Mapolres Bojonegoro. Hal ini dilakukan untuk menghindari amuk massa.
0 comments:
Post a Comment