Tapi menurut Mullen rencana itu tidak baik untuk diterapkan. Ungkapan itu dia utarakan ketika diwawancarai oleh Stasiun televisi NBC yang tayang pada hari Minggu,1 Agustus 2010.
Tapi tak lama setelah penayangan wawancara itu, seorang pejabat Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa pihaknya sudah siap memberi balasan kepada AS bila berani menyerang Iran.
Mullen memberi ungkapan seperti dalam wawancara itu karena dia merujuk pada ketegangan hubungan antara AS dan Iran selama beberapa tahun terakhir.
Pangkal permasalahan yang melandasi semua itu adalah kecurigaan AS atas Iran yang mengembangkan Teknologi Nuklir untuk dijadikan senjata pemusnah massal. Padahal Iran berkali-kali membantah membuat senjata nuklir, melainkan digunakan untuk kepentingan damai. seperti dikutip dari vivanews
Mullen juga sering memperingakatkan serangan atas Iran bakal memiliki efek yang serius dan tidak dapat diprediksi di kawasan Timur Tengah.
Namun pejabat Iran berkali-kali menyatakan bahwa Ibukota sekaligus kota terbesar kedua di Israel, Tel Aviv, bakal menjadi sasaran utama bila AS atau negara zionis itu melakukan aksi militer kepada mereka.
0 comments:
Post a Comment