Nenek yang bernama Sukarti (85), warga Desa Janaran, Cepu, Blora, Jawa Tengah mampu bertahan dari ganasnya arus Sungai Bengawan Solo selama dua hari, sejak diketahui hilang mulai Rabu 21 April lalu.
Dikutip dari Okezone, kejadian hanyutnya nenek ini bermula pada Rabu pagi, ketika itu Sukarti mencuci tikar di pinggir Sungai Bengawan Solo. Karena arusnya deras, tikar tersebut terbawa arus air. Nenek Sukarti berusaha meraihnya namun tiba-tiba dia terpeleset dan jatuh ke sungai.
Saat kejadian itu tak ada seorang pun melihatnya, sehingga tidak ada yang menolong dan semakin mudah dia terbawa oleh derasnya arus Bengawan Solo.
Nenek Sukarti beruntung karena disaat itu dia mendapati batang pisang yang mengapung. Tangannya langsung meraihnya dan menggenggam erat agar tidak tenggelam. Hingga melintasi daerah Padangan dan Purwosari, tak ada yang mengetahui keberadaan nenek tersebut. Baru di Desa Mojo Kecamatan Kalitidu salah seorang warga mengetahuinya.
Warga yang mengetahui keberadaan nenek tersebut adalah Dakir (50), menurutnya saat berada di pinggir sungai korban dalam kondisi tidak bergerak. Dia pun langsung meminta bantuan pada warga setempat.
Karena kondisinya mengkhawatirkan Korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Saat dibawa ke Puskesmas, nenek tersebut sempat pingsan. Setelah mendapat pertolongan dari Puskesmas Nenek itu sadar, Tapi belum bisa dimintai banyak keterangan.
Kepolisian kini masih kesulitan mencari keberadaan keluarga nenek ini. Dan untuk sementara waktu, Nenek tersebut dirawat di Puskesmas hingga keadaannya pulih.
Saturday, April 24, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment