Friday, May 28, 2010

Penyebab Kenapa Anak Bisa Kecanduan Rokok 40 batang perhari

Di Sumatera Selatan, balita dua tahun mengalami kecanduan rokok hingga 40 batang per hari.

Kenapa anak seperti balita dari Sumatera Selatan bisa sampai kecanduan rokok. Ini merupakan hal yang perlu diketahui oleh orang tua.

Penyebabnya adalah perilaku anak berkiblat pada lingkungan sekitarnya terutama orang tua. Sungguh hal yang tidak mungkin jika balita kecanduan rokok karena keinginan dirinya sendiri tanpa pengaruh orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Seperti apa yang dikatakan oleh Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka saat diwawancarai oleh Vivanews mengatakan Kasus Ardi (Balita asal Sumatera Selatan) muncul akibat adanya fasilitas yang diberikan keluarga. "jelas ini karena faktor lingkungan sosial di sekitar anak yang memfasilitasi keinginannya,".
Komnas Perlindungan Anak kini tengah melakukan observasi terhadap keluarga Ardi. Diperkirakan observasi yang meliputi kesehatan, kejiwaan dan latar belakang ini akan selesai dalam 2-3 hari. Setelah adanya observasi ini akan dilakukan penyembuhan candu pada balita ini yang akan melibatkan Dinas kesehatan.

Pemulihan balita tersebut juga melibatkan orang tua, karena selama ini yang paling berperan dalam perilaku anak adalah orang tua sendiri. Dengan orang tua terlibat maka diharapkan orang tua tidak menuruti kebiasaan yang merugikan kesehatan.

Menurut Arist, agar anak tidak terpapar asap rokok maka, dia mendorong agar UU yang gagas mengenai rokok termasuk iklan dan promosi tembakau dibatasi.

Sejauh ini kebiasaan buruk seperti merokok sudah ada enam kasus, bahkan di Sulawesi Selatan ada anak yang merokok sejak usia 1,5 tahun.

Jadi sebenarnya penyebab utama balita bisa kecanduan rokok seperti Ardi yang merokok 40 batang per hari adalah lingkungan sekitar dan orang tua yang kurang peduli dengan kesehatan anaknya dan menuruti kebiasaan anak yang kurang sehat.

Untuk itu orang tua sekarang harus lebih bisa memilih dan memilah mana yang baik dan buruk bagi anak.

0 comments:

Post a Comment