Memang naas nasib dari wanita yang bernama Aisha ini. Dia adalah seorang wanita Afghanistan yang harus menjalani kehidupan rumah tangga pada waktu masih berumur 8 tahun.Keluarganya menjodohkan dia dengan lelaki yang belum dikenalnya melalui tradisi baad, yaitu sebuah jalan keluar pertikaian antar dua keluarga.
Aisha mulai diserahkan kepada keluarga suaminya pada umur 16 tahun. Setelah hidup bersama mereka Aisha merasa di penjara dan baru tahu kalau keluarga suaminya adalah pejuang taliban. di tempat suaminya Aisha selalu disiksa dan juga mendapat pelecehan. Karena tidak tahan akhirnya Aisha lari dari rumah itu.
Dua Wanita Tetangga Aisha yang membantunya untuk melarikan diri. Tapi malang sekali nasib Aisha kedua wanita itu ternyata tidak membantunya, tetapi mereka berusaha menjual Aisha kepada laki-laki lain. Tapi sebelum usaha itu berhasil Polisi menangkap dan menahan ketiganya.
Aisha ikut ditahan karena ia lari dari rumah suaminya. di Afghanistan jika seorang wanita lari dari rumah suaminya itu adalah pelanggaran hukum. Dan akhirnya dia mendapat hukuman selama tiga tahun, setelah dia menjalani semua hukuman itu dia bebas. Tetapi ternyata derita belum berakhir, Mertuanya menemukan Aisha, dan dia dibawa pulang, untuk pertama kalinya dia bertemu dengan suaminya karena suaminya berjuang untuk Taliban. kemudian Aisha di bawa ke Pengadilan Taliban atas tuduhan tidak menghormati keluarga dan mempermalukan mereka.
Pengadilan Taliban memutuskan menghukum Aisha dipotong hidung dan telinganya. Setelah diputuskan, akhirnya suaminya sendiri yang memberi hukuman kepada Aisha. Dan dibawalah Aisha ke pegunungan Oruzgan. dan dipotonglah hidung dan telinganya dan Aisha ditinggal begitu saja.
tetapi Aisha tidak tewas dan berhasil bertahan hidup. Dia sekarang mendapat perlindungan dari (WAW) Women for Afghan Woman.
Sumber : Okezone
Saturday, March 20, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment