foto Vivanews |
Sebenarnya untuk apa senjata tajam itu? Mereka mau Perang atau nonton sepak bola? kita patut bertanya seperti itu karena untuk menonton sepak bola kita tidak perlu senjata tajam, kita hanya memerlukan tiket masuk kemudian duduk dengan santai sambil menikmati permainan tim kesayangan kita.
Untung saja Kepolisian sebelumnya telah melarang suporter Persib untuk datang mendukung Persib di pertandingan itu. Jika tidak apa jadinya? mungkin saja peperangan tidak terelakkan.
Kepolisian sesudah pertandingan melakukan razia di tiga titik kepada para suporter dan hasilnya sebagai berikut:
1. Depok
- 5 buah clurit
- 18 gir motor yang diikat kain
- 3 buah samurai
- 2 besi sepanjang 1 meter
- 1 tongkat bambu berujung paku
- 1 stik golf
- 5 sabuk berkepala besi
- 4 kayu dan bambu 1 meter
- 7 orang diamankan
2. Jakarta Barat
- 2 orang diamankan
- 1 plat panjang
- 2 buah clurit
- 5 senjata tajam
- 3 stik softball
- 5 gir motor
- 1 stik golf
- 2 bola biliar
- 3 botol kosong
- 10 unit sepeda motor tanpa surat-surat
- 15 pengemudi sepeda motor tanpa SIM
- 55 sepeda motor tanpa STNK
3. Jakarta Timur
A. Lokasi razia di Gedung Nindya Karya
- 1 potong besi
- 2 penggaris besi
- 8 potong bambu
- 2 rantai
- 1 gergaji besi
- 4 minuman keras
- 47 ikat pinggang
- 1 kaleng pilox
- 1 buah payung
B. Lokasi Razia di Pasar Gembrong, Jatinegara
- 1 sabuk pinggang
- 3 botol minuman keras
- 1 sabuk gir motor
- 7 potong bambu
C. Lokasi razia di Pinang Ranti
- 1 pisau lipat
- 1 pisau dapur
- 26 sabuk pinggang
D. Lokasi razia di Jalan Pramuka
- 2 sabuk pinggang
- 2 botol anggur merah
- 1 balok
- 1 batu bata
data diambil dari Vivanews.com
Dari data diatas sebuah pertanyaan yang patut kita tanyakan Mau Perang atau Nonton Bola?
Ayoo suporter Indonesia jadikan sepak bola dinegara kita menjadi sepak bola yang profesional, ditonton dengan aman dan nyaman, enak dipandang dan tanpa kekerasan
0 comments:
Post a Comment