Tuesday, March 15, 2011

Bocah 1,8 Tahun Jadi Korban Malpraktek RS Ibnu Sina

Sungguh kasihan apa yang terjadi pada bocah yang belum genap 2 tahun ini dia diduga menjadi korban malpraktek di RS Ibnu Sina, Pekanbaru.

Bocah yang bernama Muhammad Juni Fadli dalam seminggu ini mengalami koma di ruang Basic RS Ibnu Sina di Sukajadi, Pekanbaru. Hal ini terjadi setelah Fadli di operasi dua kali di kepalanya. Kedua orang tuanya kini hanya pasrah dan ikhlas jika harus di tinggal oleh anaknya.

Seperti dikutip dari Detiknews Andri yang merupakan orang tua Fadli mengatakan, dia sudah ikhlas jika anaknya pergi meninggalkan mereka. Sudah sebulan sakit, fadli sudah koma selama sepekan ini. daripada harus menanggung derita pasca operasi dibagian kepalanya.

Kejadian ini berawal pada bulan Februari Fadli mengalami demam, dia dirujuk ke rumah sakit Rohul. Dari sana dia dirujuk ke rumah sakit yang ada di Pekanbaru, dan dibawalah Fadli ke RS Ibnu Sina.

Di rumah sakit ini Fadli di Scanning dan di situ terlihat ada cairan  yang berlebihan di kepalanya. Lantas pihak rumah sakit meminta persetujuan kepada orang tuanya untuk melakukan operasi. Karena demi keselamatan anaknya Andri langsung menyetujui.

Untuk melakukan operasi tersebut dia harus mengeluarkan uang Rp. 11 juta, dan operasi pun dilakukan . Setelah operasi berhasil seminggu kemudian Fadli di ijinkan pulang. Sepekan setelah pulang dari Rumah sakit tiba-tiba Fadli Kejang lagi. Lalu Fadli langsung dibawa ke rumah sakit Ibnu Sina.

Sesampai di sana Fadli di Scanning lagi, dan Tim medis mengatakan kalau selang bergeser di dalam kepalanya, hal inilah yang menyebabkan dia kejang-kejang. Menurut Andri keterangan dokter ini sangat aneh karena dengan gampangnya dokter bilang selangnya bergeser dan perlu dioperasi lagi,  harusnya mereka yang bersalah bukan anaknya.

Tapi karena demi keselamatan anaknya dia menyetujui operasi kedua dengan dana Rp. 15 juta. Setelah dilakukan operasi ini kondisi Fadli bukannya membaik tapi malah memburuk bahkan koma hingga sepekan ini. lagi-lagi Tim Medis mengatakan harus dilakukan operasi lagi dengan dana Rp. 20 juta.

Anehnya pihak rumah sakit hanya bilang ada kesalahan lagi di selang yang ada di kepala anaknya. Kalau itu ksesalahan medis kenapa harus Andri yang menanggung.

Karena sudah tidak punya uang lagi kini Andri hanya bisa pasrah menerima semua cobaan ini. Sedangkan pihak RS Ibnu Sina sendiri mengatakan belum dapat menjelaskan soal kronologi pasien tersebut. Pihak rumah sakit masih akan meminta keterangan dari dokter yang menangani Fadli.

Walaupun ada tuduhan Malpraktek pihak RS Ibnu Sina akan tetap semaksimal mungkin melakukan penanganan intensif terhadap Fadli. DetikNews

1 comment:

  1. Sungguh aneh, kalau memang kesalahan terjadi karena kesalahan atau pergeseran selang, seharusnya itu tanggung jawab pihak rumah sakit, bukan dibebankan ke pasien. Semakin lama saya lihat dunia kesehatan makin memburuk, belum lagi ditambah harga obat-obatan yang terus melambung tinggi.

    ReplyDelete