Banyak yang beranggapan bahwa Bom Buku merupakan perbuatan dari Terorisme tapi menurut ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel itu merupakan aksi vandalisme belaka.
Seperti dikutip dari detiknews Reza mengatakan, "Ayo tiru Amerika Serikat, menyebut kejadian kemarin sebagai aksi vandalisme. Jangan setiap ada bom, kita serta merta pakai sebutan terorisme".
Menurutnya Vandalisme lebih didorong oleh motif pribadi dengan kalkulasi seadanya. Sedangkan teror sudah terorganisasi sehingga lebih sophisticate.
Pelaku dari Bom Buku ini tidak sefanatis aksi-aksi terdahulu. Barang kali pelaku hanya sebatas terinspirasi oleh teror bom surat/paket dari Yaman di AS November lalu.
Reza lebih memperjelas kenapa perbuatan itu bukan aksi terorisme yaitu dengan menyebutkan 6 fakta :
1. Modusnya adalah bom paket sedangkan dulunya bom bunuh diri.
2. Bahan peledak sekarang kecil sedangkan dulu sangat besar
3. Sasaran sekarang adalah individu sedangkan dulu bersifat massal.
4. Sasaran sekarang adalah orang lokal sedangkan dulunya warga dunia.
5. disclosure identitas langsung diketahui sebelum kejadian walau bisa saja palsu sedangkan dulu discloure setelah kejadian
6. Rakitan Bom sekaran sederhana dulunya rumit.
Thursday, March 17, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment