Presenter Silet, Feni Rose, membantah kalau dirinya menyatakan Yogyakarta sebagai kota malapetaka, Dia mengatakan bahwa naskah yang ia baca bukan seperti itu. Lalu apa?
Feni kemudian membacakan kembali naskah yang ia baca pada waktu itu, "Puncak letusan merapi kabarnya akan terjadi hari ini hingga esok hari pada laporan bulan yang lalu jatuh pada tanggal 8 November. Ahli Lapan selalu mencatat hampir semua letusan dan guncangan gempa muncul pada bulan baru. Lantas apa yang terjadi dengan Yogyakarta? Mungkinkah Yogyakarta yang elok akan tergolek lemah tak berdaya? Benarkah Yogya yang dalam banyak lagu digambarkan begitu indah akan berubah menjadi penuh malapetaka?"
Menurutnya sebagai presenter ia hanya bekerja berdasarkan naskah yang telah disiapkan. Ia menyesali beredarnya SMS, BBM dan Twitter berantai mengenai dirinya yang telah meresahkan dan mencederai hati khususnya warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Tapi terlepas dari semua itu Feni menyampaikan permintaan maaf kepada warga yogya dan sekiarnya atas segala ekses yang terjadi akibat pesan berantai tentang dirinya dengan pesan yang kurang tepat. "Tidak ada seikitpun di hati saya untuk mencederai, melukai hati menyinggung perasaan dan meresahkan warga Yogya dan sekitarnya," Kata Feni.
Gara-gara tayangan pada Minggu 7 November yang lalu, Silet sementara di bekukan oleh pihak KPI sampai pemerintah mencabut status siaga atas Gunung Merapi. Vivanews
Tuesday, November 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment