Benar-benar parah apa yang terjadi pada generasi muda kita di Minahasa, bagaimana tidak, dalam satu sekolahan saja 12 siswi dijadikan gadis sewaan dan Langganan gadis-gadis itu adalah para pejabat. Diperkirakan siswi-siswi yang direkrut untuk dijadikan gadis sewaan para pejabat tidak bisa dihitung dengan jari lagi.
Terungkapnya jaringan ini setelah tersangka utama penyewaan gadis-gadis belia ini di tangkap, Tersangka bernama Vidi ini mengaku telah menyewakan gadis-gadis siswi sekolah kepada para hidung belang dan jumlah gadis yang disewakan sudah tidak bisa dihitung dengan jari lagi.
Bahkan dalam satu sekolahan saja, ada 12 siswi yang dia jadikan gadis sewaan. padahal terdapat banyak sekolahan yang sudah di jadikan vidi sebagai jaringan bisnisnya.
Kini polisi sedang berusaha untuk turun lagi ke sekolah-sekolah untuk mencari keterangan gadis-gadis yang dijadikan gadis sewaan oleh vidi.
Menurut Kepolisian, gadis-gadis belia itu disewakan oleh Vidi kepada berbagai lapisan masyarakat, ada yang PNS, Pekerja swasta, bahkan ada juga yang anggota polisi.
Tapi rata-rata penyewa gadis-gadis belia ini adalah PNS dan sudah benar-benar diketahui adalah Rino T seorang di Dinas Kehutanan dan seorang lagi mantan camat Minahasa Selatan.
Menurut Pengakuan dari salah satu Gadis yang dijadikan gadis sewaan berinisial AR dia pernah disewakan kepada mantan camat ada juga dua atau tiga diantaranya adalah anggota Polres Minsel dan juga ada seorang yang sangat dikenalnya bertugas di buru sergap. Dikutip dari Kompas
Sedangkan lokasi yang sering dijadikan untuk mereka adalah Penginapan Transit di Sinonsayang, Hotel Minahasa Indah( MI) di Amurang, penginapan MCM jalan Menuju Pinalang, rumah Vidi dan juga rumah penyewa sendiri.
Bisnis sewaan gadis-gadis belia yang dilakukan oleh Vidi dan juga temannya yang bernama Ari memang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu diharapkan peran orang tua dalam memperhatikan tingkah laku anaknya.
Kalau tidak ada pengawasan yang ketat di khawatirkan akan menjadi korban perekrutan untuk dijadikan gadis sewaan.
Germo yang terdiri dari dua orang ini bernama Ari Mulyadi (24), warga jalan Onta No. 35 Sidodadi, kedaton dan temannya Desi Deniati (22) Warga Jl. Jenderal Soedirman, Pahoman. Mereka tertangkap ketika sedang bertransaksi dengan polisi yang sedang menyamar.
